Name:
Location: Bekasi, West Java, Indonesia

Friday, September 22, 2006

Media & Kecantikan

Zaman mulai berkembang tidak hanya di benua Eropa, Australia, dan Amerika tapi juga di Asia dan Afrika. Adanya keterbukaaan ekonomi juga membuka peluang bisnis di bidang yang lain. Bisnis yang sangat berkembang baik sekarang maupun dulu adalah bisnis kecantikan untuk wanita khususnya. Kita lihat betapa banyaknya produk kecantikan berlomba-lomba menawarkan produknya melalui media cetak dan audio visual. Semua mengatakan produknya nomor satu, tentu saja.
Namun, ada keprihatinan yang lebih dari produk kecantikan ini. Jika kita teliti lebih lanjut, hampir semua produk kecantikan menawarkan produk pemutih. Semuanya mengatakan bahwa wanita yang berkulit putihlah yang lebih cantik dan yang pasti akan menaklukan semua pria. Sungguh sangat memprihatikan dan juga tidak adil. Lihat perempuan yang berasal dari kawasan Indonesia Timur seperti dari Flores, Maluku dan Papua. Mereka semua berkulit coklat gelap. Apakah bisa produk pemutih dipakai mereka? Apakah mereka yang berkulit demikian tidak akan disukai dan dilirik oleh pria meskipun mereka punya kelebihan yang lain?
Definisi cantik tidak sama setiap masanya. Dulu, wanita yang cantik adalah wanita yang digambarkan dengan tubuh montok. Kemudian menjadi yang kurus seperti lidi, dan seterusnya. Demikian juga definisi wanita yang cantik dilihat dari warna kulitnya.
Perlu kita ketahui pula bahwa sebenarnya kita menjadi korban persaingan dunia industri kecantikan. Para produsen yang notabene adalah dari luar (Eropa dan Amerika) tentu saja mempunyai warna kulit putih. Mereka menyamakan kulit kita seperti mereka. Tentu hal ini tidak sama. Perlu diketahui juga bahwa orang Afro-Amerika pernah membuat gerakan yang mengatakan “Black Is Beautiful!”. Mereka mengatakan bangga dengan warna kulit mereka. Ini yang membedakan mereka dengan orang Indonesia. Mereka bangga dan tidak ingin mengubah warna kulit yang memang tidak akan berubah sampai mati.
Produk pemutih juga tidak sepenuhnya aman bagi kulit. Menurut penelitian Departemen Kesehatan produk pemutih kebanyakkan menggunakan zat Merkuri yang sangat berbahaya bagi kulit dan bisa menyebabkan kanker kulit. Hal ini tentu sangat berbahaya untuk perempuan Indonesia. Tapi, sangat disayangkan mereka yang menggunakan produk pemutih belum mengetahui hal ini.
Iklan sangat mempengaruhi hidup kita. Jargon iklan terkadang mempunyai daya yang mampu menggerakkan kita dan mempengaruhi kita. Iklan menciptakan ketakutan dalam diri kita sehingga bila yang berkulit putih pasti cantik, dan sebagainya. Hal ini sangat tidak menyenangkan tentunya. Seakan semuanya berasal dari warna kulit. Akibat iklan itu juga para pria juga mempunyai anggapan bahwa wanita yang cantik adalah yang berkulit putih. Namun, korban yang paling banyak adalah para ABG dan wanita dewasa yang sangat royal belanja produk kecantikan untuk tubuhnya. Tak terkecuali produk pemutih. Bagi mereka mungkin yang cantik dan putih berarti mempunyai rasa percaya diri yang berlebih dari pada yang berkulit berwarna. Pada akhirnya perlu kesadaran para wanita untuk mensyukuri anugerah Tuhan terutama dengan warna kulit kita. Orang bule saja ingin punya warna kulit seperti kita, masa kita ingin putih seperti orang bule?

0 Comments:

Post a Comment

<< Home