Name:
Location: Bekasi, West Java, Indonesia

Tuesday, September 26, 2006

Metallica

Mungkin tidak banyak perempuan yang suka dengan grup metal seperti Metallica. Saya salah satu penggemar beratnya. Pertama kali saya mendengar musiknya dari kakak laki-laki saya, Natalis. Kala itu saya baru berumur 10 tahun, dan lagu pertama yang saya dengar adalah One dan Master Of Puppets. Kesukaan saya kepada grup ini semakin bertambah setiap harinya. Sampai-sampai saya hafal nama, dan hal-hal kecil lainnya.
Kesukaan itu terus saya pupuk, saya beli kaset mereka mulai dari album pertama sampai yang terbaru. Saya rela menyisihkan uang jajan saya setiap harinya. Waktu itu harga kaset masih Rp 3.000,00! Mulai dari album Kill 'Em All, Ride The Lightning, Master Of Puppets, ... And Justice For All, Metallica (The Black Album), Load, Reload, Metallica & San Fransisco Symphony Orchestra 1 & 2, yang terbaru Saint Anger sayang belum beli :) Semuanya saya suka, saya hafal kata-katanya. Bukankah aneh jika ada perempuan suka Metallica? Ah, tidak juga! Bukan hal yang aneh, tapi unik dan ini masalah selera.
Tahun 2005 kemarin bulan Desember saya nonton film dokumenter yang berjudul Metallica: Some Kind Of Monster. Terus terang, emosi saya waktu menonton begitu diaduk-aduk. Saya terpana melihat kehidupan nyata mereka. Mereka yang selama ini saya bayangkan hebat, ternyata mempunyai sisi manusiawi juga. Mereka bertengkar mulut, mengalami frustasi, mengalami kejatuhan, dan ada saat mereka kembali dengan senyum dan tawa. Kedewasaan mereka membuat saya terenyuh, mereka bertengkar secara dewasa, mengatasi masalah dengan dewasa. Pada akhirnya film dokumenter tersebut menjadi tidak penting, yang penting adalah kedewasaan mereka secara mental.
Ada salah satu adegan yang membuat saya terharu, adalah kala James Hetfield, sang vokalis mengucapkan terima kasih kepada para napi di penjara San Quentin, tempat mereka membuat video klip Saint Anger. James, sang lelaki perkasa, sampai menitikkan air mata. Saya terpana. Memang benar ternyata mereka Sekeras Baja Selembut Bunga (judul di koran Kompas ketika mereka konser di Indonesia). Suka duka kehidupan telah menempa mereka menjadi pribadi yang kuat dan matang. Salut untuk kalian!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home